Manaqib Al-Badriyah, Suhirtu dan Riq Daqiq
Biografi
Ini adalah syair Arab beserta terjemahnya. Kompilasi Manaqib HM. Muhammad Badri, Pengalaman Disantet, dan Adab Berumah Tangga dan Fiqih Nikah (Riq Daqiq).
Judul Kitab: Manaqib Al-Badriyah, Nadhom Suhirtu dan Nadhom Riq Daqiq
Penulis: M. Abdullah Badri
Penerbit: Diroz Nusantara, Jepara
Cetakan: Kedua, November 2025
Tebal: 78 halaman
Ukuran: 21 x 14 cm
Bahasa: Arab dan Terjemah Indonesia
Manaqib Al-Badriyah adalah biografi ayahanda penulisnya, M. Abdullah Badri, bernama Muhammad Badri. Ada 230 bait biografi ayah Muhammad Badri yang disusun penulis dalam Bahar Rojaz. Beliau adalah kiai desa, Rais Syuriah MWC NU Kec. Tahunan, Jepara yang memiliki cara pandang fiqih klasik, yang tegas diterapkan kepada keluarganya, tapi luwes diterapkan kepada selain keluarga.
Setelah Nadhom Manaqib Al-Badriyah beserta terjemahannya, nadhom berikutnya dalam kitab ini diberi judul Suhirtu (aku disihir). Isinya adalah dokumentasi dan riwayat penulis saat disantet oleh kerabatnya sendiri setelah mengkritik akhlak buruk habib kalangan Ba'alwi pada Oktober 2024. Penulis menyusun pengalamannya disihir dalam bentuk nadhom 90 bait.
Nadhom berikutnya, yang ketiga, berjudul Riq Daqiq (artinya: penghambaan yang halus kepada pasangan). Ini adalah nadhom Bahar Basith sebanyak 129 bait yang mengulas tentang pentingnya menjaga hubungan rumah tangga agar bangunan mahligai suami-istri tetap langgeng meskipun diterpa badai.
Dalam Riq Daqiq, penulis juga menyorot masalah nikah (masa'il an-nikah) yang bisa dijadikan pedoman syariat fiqih menghadapi akad nikah, membangun rumah tangga, perceraian, iddah, dan lain sebagainya.
Rencananya, khusus Riq Daqiq, akan ditulis syarahnya dalam Bahasa Arab. Namun, untuk saat ini, disertakan secara kompilatif dulu dalam Manaqib Al-Badriyah. Beberapa madrasah dan majelis ta'lim sudah menjadikan Riq Daqiq sebagai kitab bacaan pengajarnya, ustadznya.
Bila Anda ingin memilikinya, silakan ceckout!
Penulis: M. Abdullah Badri
Penerbit: Diroz Nusantara, Jepara
Cetakan: Kedua, November 2025
Tebal: 78 halaman
Ukuran: 21 x 14 cm
Bahasa: Arab dan Terjemah Indonesia
Manaqib Al-Badriyah adalah biografi ayahanda penulisnya, M. Abdullah Badri, bernama Muhammad Badri. Ada 230 bait biografi ayah Muhammad Badri yang disusun penulis dalam Bahar Rojaz. Beliau adalah kiai desa, Rais Syuriah MWC NU Kec. Tahunan, Jepara yang memiliki cara pandang fiqih klasik, yang tegas diterapkan kepada keluarganya, tapi luwes diterapkan kepada selain keluarga.
Setelah Nadhom Manaqib Al-Badriyah beserta terjemahannya, nadhom berikutnya dalam kitab ini diberi judul Suhirtu (aku disihir). Isinya adalah dokumentasi dan riwayat penulis saat disantet oleh kerabatnya sendiri setelah mengkritik akhlak buruk habib kalangan Ba'alwi pada Oktober 2024. Penulis menyusun pengalamannya disihir dalam bentuk nadhom 90 bait.
Nadhom berikutnya, yang ketiga, berjudul Riq Daqiq (artinya: penghambaan yang halus kepada pasangan). Ini adalah nadhom Bahar Basith sebanyak 129 bait yang mengulas tentang pentingnya menjaga hubungan rumah tangga agar bangunan mahligai suami-istri tetap langgeng meskipun diterpa badai.
Dalam Riq Daqiq, penulis juga menyorot masalah nikah (masa'il an-nikah) yang bisa dijadikan pedoman syariat fiqih menghadapi akad nikah, membangun rumah tangga, perceraian, iddah, dan lain sebagainya.
Rencananya, khusus Riq Daqiq, akan ditulis syarahnya dalam Bahasa Arab. Namun, untuk saat ini, disertakan secara kompilatif dulu dalam Manaqib Al-Badriyah. Beberapa madrasah dan majelis ta'lim sudah menjadikan Riq Daqiq sebagai kitab bacaan pengajarnya, ustadznya.
Bila Anda ingin memilikinya, silakan ceckout!
Diskusi